Advertisement
1. Kemampuan Teknis.
Hal
ini berupa kemampuan mengetik di komputer, laptop, notebook dan bekerja dengan
internet. Jaman dulu, orang masih mengandalkan mesin tik dalam menulis.
Sekarang perannya sudah diambil alih oleh komputer. Kalau tidak punya komputer di
rumah, Anda bisa rental atau kredit sekalian. Harga laptop makin terjangkau
kok. Kalau beli nggak perlu memaksakan yang mahal-mahal. Biarpun murah asal
bisa memberi manfaat nyata.
2. Mindset Sukses.
Ibaratnya,
inilah nyawa seorang penulis. Mindset ini berupa semangat, tekad dan kemauan
keras disertai kerja cerdas. Memproduksi tulisan tidak sama dengan memperbanyak
barang retail. Tidak ada mesin cetak yang bisa bekerja otomatis. Ini murni
hasil proses input panca indera yang diolah oleh otak Anda hingga berupa media
tulisan yang bisa dibaca orang lain.
3. Kebiasaan Membaca.
Seorang
penulis sukses mempunyai kebiasaan atau budaya membaca sebagai kebutuhan hidup
sehari-hari. Bahkan di salah satu buku yang pernah saya baca, mereka bisa
menghabiskan 3 jam per hari untuk aktivitas membaca buku. Dengan perincian 2
jam untuk menambah ilmu di bidang yang kita geluti, sementara 1 jam lagi untuk
membaca buku yang berkaitan dengan hobby. Pendek kata, mereka selalu haus informasi.
4. Kemampuan Intelektual. Kemampuan ini berkaitan dengan wawasan ilmu
pegetahuan, logika, daya nalar dan visi akademis. Artinya, menulis berdasarkan
fakta yang ada di lapangan, bisa dibuktikan kebenarannya, nggak asal
gembar-gembor dan bisa memberikan solusi alternative bagi pemecahan masalah.
Dan satu lagi, penulis hebat tidak akan mencampur aduk masalah pribadi dengan
topic yang sedang dibahas. Anda boleh sensi kepada seseorang, tetapi ada aturan
main supaya tidak kelihatan frontal.
5. Adaptif Terhadap Perubahan Jaman.
Setahu
saya, nggak ada ceritanya penulis itu kuper dan gaptek. Tapi bukan berarti
mereka harus bergaya anak gaul, allay, lebay dan sejenisnya. Saatnya KTP
Blogger berperan. Dibutuhkan sifat supel, bisa menyesuaikan diri, baik hati, rajin
menabung dan tidak sombong. Pokoknya yang baik-baik saja deh.
baca juga Hard Skill Vs Soft Skill